Mengancam kesehatan
Beberapa bulan belakangan muncul kabar bahwa rokok
elektronik dianggap lebih aman daripada rokok biasa. Namun, hasil temuan
terbaru dari para ahli kesehatan di Jepang menemukan bahwa kandungan formalin
dan asetaldehida dalam uap yang dihasilkan beberapa cairan rokok elektronik
lebih berbahaya dibandingkan rokok biasa.
Penelitian yang ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan Jepang
ini menemukan karsinogen dalam uap yang dihembuskan usai menghisap rokok yang
disebut vape ini. Misalnya kandungan formaldehyde, sebuah zat yang biasa
ditemukan dalam bahan bangunan dan pembalseman cairan, tingkat karsinogen lebih
tinggi dibandingkan dalam asap rokok biasa. Lalu, asetaldehida juga ditemukan
pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan rokok tembakau.
"Bahkan, dalam salah satu merek rokok elektronik
ditemukan 10 kali tingkat karsinogen dibandingkan satu batang rokok
biasa," tutur seorang peneliti dari National Institute of Public Health,
Jepang dr. Naoki Kunugita seperti dilansir laman Daily Mail, pada Minggu
(30/11/2014).
Di Indonesia sendiri, regulasi tentang rokok elektronik
sedang digodog oleh pemerintah. Namun, badan kesehatan dunia (WHO) meminta
kepada negara-negara di seluruh dunia untuk melarang penjualan rokok elektronik
terutama kepada anak-anak, ibu hamil dan wanita usia produktif. Meskipun
penelitian akan rokok elektronik masih kurang, ancaman serius terhadap
kesehatan ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar