Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak
era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkanM dengan era perebutan
dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
menimbulkan kondisi dan Tuntutan yang
berbeda sesuai dengan jamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut
ditanggapi oleh Bangsa Indonesia
berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan
berkembang. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat
kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses
terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.
Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17
Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan
nilai– nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki
oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan
bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai
perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah
mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh
pengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga – lembaga kemasyarakatan internasional,
negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi
demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi
keadaan nasional.
Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya dibidang informasi,komunikasi, dan transportasi.
Hingga membuat dunia menjadi transparan seolah–olah menjadi sebuah kampung
tanpa mengenal batas negara. Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan
mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa
perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang
kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi
masing–masing. Perjuangan non fisik inimemerlukan sarana kegiatan pendidikan
bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan
pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
PENGARUH GLOBALISASI DALAM BIDANG SOSIAL
Di dalam kehidupan kita sekarang,Globalisasi sudah menjadi
hal yang begitu populer di telinga kita dan dampak Globalisasi pun sudah
masuk di tengah-tengah masyarakat Indonesia.Banyak hal perilaku dan nilai-nilai
kehidupan yang berubah dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Kami akan
menguraikan apa-apa saja Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya,Dampak
Globalisasi secara Positif dan Negatif,serta akibat dari pengaruh Globalisasi
dalam bidang Sosial Budaya.Globalisasi mempengaruhi kehidupan kita dalam banyak hal.
Tidak bisa dielakkan bahwa kehidupan kita diubah ketika kekuatan globalisasi
masuk ke dalam masyarakat kita, baik melalui media massa, internet,kebudayaan,
maupun melalui individu-individu dari negara atau kebudayaan lain.
Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial-Budaya
Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara
mendasar dari berbagai aspek,antaralain:.
1. Meningkatnya Induvidualisme
1. Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri
dibatasi masyarakatnya,baik oleh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan
berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan
menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.
2. Cultur Shock ( gegar budaya )
Culture Shock biasanya ditandai dengan perubahan
budaya maupun kebiasaan dalam masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya
menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan- lahan berubah menjadi
longgar.Misalnya: kebiasaan memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua
sudah pudar di kalangan generasi muda.
3. Cultur lag ( kesenjangan budaya ).
Cultur lag ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat
melanggar aturan atau hukum.
4. Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian
berbasispengetahuan. Orang-orang sudah tidak mengandalkan kerja penuh di
kantor, tetapi part time job.
5. Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, daqn gaya hidup baru menyebar dengan begitu
cepat keseluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya.
Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi
dapat timbulkan dampak negatif.
Akibat dari pengaruh globalisasi:
1.Akibatkan erosi budaya
2.Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
3.Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
4.Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
5.Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
1.Akibatkan erosi budaya
2.Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
3.Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
4.Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
5.Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
6.Disorientasi,dislokasi atau krisis social-budaya dalam
masyarakat.
7.Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan presiden kulturalnya.
8.Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme
7.Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan presiden kulturalnya.
8.Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme
Globalisasi dalam aspek Globalisasi jika kita pandang dari
sisi positif nya kita dapat mengambil atau belajar dari tata nilai sosial
budaya,cara hidup,pola berfikir yang baik,maupun Ilmu pengetahuan dan teknologi
dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita.Dan kita
harus waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya sehingga bangsa kita dapat
mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang
bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada
pengaruh budaya yang negative.Kita juga harus belajar melihat Dunia dari
perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan nilai masing-masing tanpa
melunturkan Identitas budaya bangsa kita.